Senin, 11 Juli 2011

Proyek Musik Superheavy Ibarat Percobaan Ilmuwan Sinting

Mick Jagger - The Rolling Stones live at San S...
Image via Wikipedia
Untuk pertama kalinya dalam hidup seorang Mick Jagger, ia tidak tergabung dalam sebuah band bernama The Rolling Stones. Bersama nama-nama besar seperti Dave Stewart selaku pendiri Eurythmics, penyanyi soul wanita kenamaan Joss Stone, bintang reggae Damian Marley, dan komposer India peraih banyak penghargaan A.R. Rahman, Jagger membentuk sebuah proyek kolaborasi yang dinamakan SuperHeavy.

Lima personil yang memiliki latar belakang sangat beragam ini telah merekam materi mereka secara diam-diam dalam 18 bulan belakangan ini di berbagai macam studio yang tersebar di seluruh dunia, dengan mayoritas lagu dikerjakan selama tiga minggu di Los Angeles pada awal tahun ini.
Album yang diberi tajuk sama dengan band bertabur bintang tersebut akan diisi dengan lagu-lagu berjudul “Miracle Worker”, yang video klipnya telah selesai dikerjakan dan akan dirilis dalam waktu dekat ini, “One Day One Night”, “Energy”, “Unbelievable”, “SuperHeavy”, “I Can’t Take It No More”, “You’re Never Gonna Change”, “I Don’t Mind”, dan “Satyameva Jayate”, yang berarti “kebenaran saja adalah sebuah kemenangan” dan dinyanyikan Jagger dalam bahasa Urdu .

Band yang namanya diambil dari gelar Super Heavyweight Champion of the World yang diemban oleh petinju legendaris Muhammad Ali ini terbentuk ketika Jagger dan Stewart mempertimbangkan bagaimana sebuah band yang dianggotai oleh musisi dari aliran musik yang berbeda-beda akan terdengar.

“Dave (Stewart) sangat menginginkan untuk membuat album dengan sekelompok musisi yang memiliki latar belakang berbeda, dengan kata lain, dengan aliran musik yang berbeda-beda. Ia ingin mengumpulkan berbagai macam aliran musik yang ia rasa cocok. Saya berkata bahwa itu merupakan ide yang bagus, namun saya tidak pernah menyangka bahwa hal tersebut akan terjadi,” jelas Jagger seperti tercantum pada press release yang diterimaRolling Stone Indonesia.
Tidak lama setelah itu, Jagger menuju ke studio dengan Stewart dan Stone. Stone sendiri dipilih karena, menurut Stewart, ia adalah seorang penyanyi luar biasa dengan semangat yang luar biasa pula.
Sebagai sesama penggemar negara Jamaika pada umumnya dan musik Jamaika pada khususnya, Jagger dan Stewart pun menginginkan seorang musisi Jamaika. Stewart sendiri sempat bekerjasama dengan ikon legendaris musik reggae, Jimmy Cliff, sementara Jagger pernah melakukan duet dengan Peter Tosh dari The Wailers untuk membawakan ulang lagu The Temptations, “Don’t Look Back”, pada tahun 1978 silam.
Maka terpilihlah Damian “Jr. Gong” Marley, anak termuda Bob Marley, untuk turut bergabung bersama SuperHeavy. Mengenai terpilihnya Marley, Jagger mengaku bahwa dirinya adalah penggemar berat Marley sejak lama dan menganggap Marley sebagai seorang penulis lirik yang kuat, bersamaan dengan kecenderungannya dalam melakukan eksperimen dan berkolaborasi.
Marley turut membawa serta rhythm section-nya, basis dan komposer Shiah Coore, dan drummer Courtney Diedrick. Stewart sendiri membawa kolaborator langganannya, Ann Marie Calhoun, seorang violilnist rock yang sebelumnya sempat bekerjasama dengan Foo Fighters.
Dan ketika Jagger, Stewart, Marley, dan Stone melakukan sesi rekaman di Los Angeles, mereka bertemu dengan A.R. Rahman, yang ketika itu baru saja menerima Academy Awards atas kerjanya sebagai penulis lagu untuk film garapan sutradara Danny Boyle, Slumdog Millionaire.
“Ia memiliki pengetahuan musik yang luas, sisi musikal luar biasa, serta melodi dan kekuatan bernyanyi dari budaya yang berbeda,” tukas Stewart.
Walaupun memiliki latar belakang musik yang berbeda-beda, mereka langsung mendapatkan reaksi kimia dalam waktu yang singkat dengan menulis 22 buah lagu dalam enam hari pertama berkumpul bersama. Namun, seiring berjalannya waktu, merupakan hal yang susah untuk mengumpulkan mereka berlima dalam satu tempat dikarenakan kesibukan masing-masing personil sebagai musisi papan atas di aliran musiknya masing-masing.
“Ini adalah album paling rumit yang pernah dibuat! Bayangkan, beberapa dari album tersebut dikerjakan di Los Angeles, ada yang dikerjakan di Prancis Selatan, di daerah lepas pantai Siprus, di Turki, di Miami, di Karibia, dan di Chennai, India,” jelas Stewart.
Menurut Jagger, band barunya ini memiliki cara baru yang spontan bagi seluruh kolaborator yang terlibat di dalamnya dan membuat mereka menemukan cara yang harmonis dalam bekerjasama.
“Dengan lima personil, tiap anggota diharuskan untuk memberi dan menerima dalam skala yang cukup tinggi. Kami mencoba memahami bahwa setiap personil tidak akan berlaku terlalu egois, mulai melempar benda-benda yang ada di dalam studio, dan memulai perkelahian!,” ujar Jagger.
Walaupun begitu, mereka tidak menahan diri untuk memberitahu kepada rekan bandnya dalam menjadi lebih baik, seperti yang dikatakan Jagger, “Kami menulis banyak lagu dan membuangnya begitu saja. Saya akan berkata, ‘Itu sampah, hanya sebuah klise lain, Joss (Stone),’ dan ia akan menjawab, ‘Kalau begitu, coba hadirkan hal baru!’ Pengalaman tersebut menyegarkan dan menarik bagi band ini. Kami terdiri dari empat vokalis, kami tidak pernah bekerja seperti itu sebelumnya. Itu hebat karena beban tidak seluruhnya ada pada Anda, dan itu membuatnya menyenangkan.”
Dengan proses pengerjaan yang seperti itu dan lagu-lagu unik yang dihasilkan, tidaklah aneh jika Stewart menganggap bahwa proyek ini sebagai eksperimen yang bisa dikatakan serupa dengan percobaan-percobaan ilmuwan sinting. Meleburkan bakat-bakat yang terdiri dari salah satu frontman terbaik sepanjang masa, komposer asal India pemenang dua Academy Awards, anak ajaib dunia soul, bintang reggae peraih tiga Grammy Awards, dan salah satu produser paling dicari di dunia, SuperHeavy sepertinya telah menciptakan sebuah aliran musik baru.
“Ini adalah musik jenis baru, sebuah aliran baru yang tak bisa ditempatkan di mana-mana,” ujar Stone sebelum Jagger melanjutkan, “Saya pikir lagu-lagu tersebut mudah dicerna. Jika Anda seorang penggemar The Rolling Stones, terdapat beberapa hal yang Anda pasti sukai. Beberapa hal lainnya, mungkin jika Anda dengarkan Anda akan menyukainya. Saya pikir lagu-lagu tersebut tidak susah dan tidak akan membuat Anda kebingungan.”
Jagger dan Stewart juga mengungkapkan bahwa mereka menemukan beberapa teknik dalam menulis lagu, di mana salah satunya melibatkan sebuah lagu berdurasi 22 menit yang dipotong menjadi 6 menit.
Album SuperHeavy sendiri direncanakan untuk rilis pada 20 September mendatang.
Maka bersiaplah untuk mengucapkan selamat datang kepada SuperHeavy. Walaupun, dengan anggota luar biasa yang mengisi grup super ini, mereka tidak terlalu membutuhkannya.

Anda sedang membaca artikel tentang

Proyek Musik Superheavy Ibarat Percobaan Ilmuwan Sinting dan anda bisa menemukan artikel Proyek Musik Superheavy Ibarat Percobaan Ilmuwan Sinting ini dengan url http://foreign-rockers.blogspot.com/2011/07/proyek-musik-superheavy-ibarat.html ,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Proyek Musik Superheavy Ibarat Percobaan Ilmuwan Sinting ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Proyek Musik Superheavy Ibarat Percobaan Ilmuwan Sinting sumbernya.

0 komentar:

Posting Komentar